Materi

(KIMIA FISIK)

Sistem Koloid

Sistem koloid penting bagi kehidupan sebagai contoh hampir semua bahan pangan mengandung partikel dengan ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat dan lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang-bidang lain juga terdapat fungsi dan kegunaan koloid. Alasan mengapa kimia permukaan sering dibicarakan bersama dengan koloid adalah karena utama sistem koloid. Pada larutan sejati, nisbah permukaan dan volume ini tidak ada karena larutan hanya terdiri dari 1 fasa. Jadi tidak terdapat pemisahan permukaan yang jelas antara zat terlarut dan pelarut. Pada koloid, sistem ini selalu terdiri dari 2 fasa dan tiap permukaan partikel koloid jelas terpisah dari medium pelarutnya.

Sistem koloid selalu terdiri dari 2 fasa yaitu fasa terdispersi yang terdiri dari partikel-partikel berukuran koloid dan medium pendispersi yang merupakan medium tempat partikel-partikel koloid tersebar.

Cara penggolongan koloid yang lebih umum :

a. Dispersi koloid

    Sistem ini secara termodinamika tidak stabil karena nisbah permukaan yang sangat besar.

b. Larutan koloid sejati

    Terdiri dari larutan dengan zat terlarut yang BMnya tinggi. Sistem ini secara termodinamika stabil. 

c. Koloid assosiasi

   Terkadang dinamakan koloid elektrolit. Sistem ini terdiri dari molekul yang berat molekulnya rendah yang beragregasi membentuk

   Partikel-partikel   berukuran koloid. Sistem ini stabilsecaratermodinamika.(Bird,1987)                

                                                                              

Koagulasi

Koagulasi atau penggumpalan ialah peristiwa pengendapan koloid. Terdapat beberapa cara melakukan koagulasi antara lain :

a. Cara mekanik

    Dapat dilakukan dengan pemanasan, pendinginan.

b. Cara penambahan elektrolit

    Dilakukan dengan menambahkan zat elektrolit ke dalam suatu koloid misalnya sol emas yang bermuatan negatif dapat dikoagulasi dengan     menambahkan elektrolit bermuatan positif ( Na+, Mg2+, Al3+). Elektrolit ini akan menempel pada permukaan partikel emas sehingga partikel netral ini tak memiliki daya tolak menolak lagi, tak saling bergabung dan menggumpal. Daya koagulan kation kira-kira berbanding dengan muatan pangkat 6.

c. Pencampuran 2 macam larutan koloid yang muatannya berlawanan

    Contohnya campuran antara sistem koloid yang muatannya berlawanan positif dengan koloid As2I3 yang bermuatan negatif akan menggumpal.(Hardjadi, 1993)

 

Flokulasi

Sebagian besar air baku untuk persediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti danau, sungai. Salah satu langkah penting pengolahan untuk mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut. Kekeruhan ini disebabkan adanya partikel-partikel koloid misalnya tanah liat, sisa tanaman ganggang dsb.

Kekeruhan ini dapat dilakukan dengan pembubuhan sejenis bahan kimia dengan sifat-sifat tertentu yang disebut flokulan. Umumnya, flokulan tersebut ialah tawas, namun dapat pula garam Fe(III) atau suatu elektrolit organik. Selain pembubuhan flokulan diperlukan pengadukan sampai flok-flok terbentuk. Flok-flok ini menggupalkan partikel-partikel kecil dari koloid tersebut bertumbukan dan bersama mengendap. Proses flokulasi terdiri dari 3 langkah :

  1. Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat, bila perlu juga pembubuhan bahan kimia sesaat untuk koreksi pH.
  2. Pengadukan lambat untuk pembentukan flok-flok
  3. Penghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui proses sedimentasi. (Hardjadi, 1993)

 

(ANALITIK)

Pengertian Oksidasi dan Reduksi (Redoks)

Pengertian oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen, hidrogen dan elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor).

Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen

Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah kehilangan oksigen.

Sebagai contoh, reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi:

Karena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi REDOKS.

(BIOKIM)

Metabolisme

Metabolisme merupakan segala proses reaksi yang terjadi di dalam makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai yang paling kompleks (manusia) untuk mendapat, mengubah , dan memakai senyawa kimia di sekitar untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Dalam organisme terjadi banyak reaksi kimia yang teratur dan terkontrol Metabolisme dibagi menjadi anabolisme dan katabolisme

1. Anabolisme yaitu proses asimilasi atau penyusunan pembentukkan molekul yang lebih kompleks dari molekul yang lebih sederhana. Biasanya anabolisme membutuhkan energi (endergonik)

2. Katabolisme yaitu proses penguraian molekul kompleks menjadi molekul yang sederhana. Reaksi ini biasanya menghasilkan energi sehingga disebut eksergonik.

 

 (ORGANIK)

Reduksi Aldehid dan Keton

Suatu aldehid atau keton dapat direduksi menjadi suatu alkohol, suatu hidrokarbon atau suatu amina.

Reaksi yang terjadi     :

 

 (ANORGANIK)

Porous carbon atau karbon aktif  telah digunakan ribuan tahun yang lalu dan sekarang menjadi materi yang serbaguna pada industri-industri penting. Porous carbon dapat dikarakterisasi dengan peningkatan luas permukaan dan porositas. Bentuk mikro dan mesopori sangat penting karena hanya pori tertentu dari karbon yang dapat mengadsorbsi dalam skala besar senyawa kimia dari fase gas dan cair (Kyotani, T., 2003).

Aplikasi porous carbon sebagai filter, membran, adsorben,  dan katalis pendukung pada fase gas dan cair. Porous carbon juga digunakan dalam pengolahan dan perbaikan pada limbah. Ukuran, bentuk, serta distribusi dalam ukuran pori berpengaruh besar pada karakteristik materi berpori dan aplikasi yang tepat (Dietz, 2005).

            Pembuatan karbon mesopori dapat dilakukan dengan materi pembuat pori dan prekusor. Contoh materi pembuat pori adalah materi termoplastik seperti polivinilbutiral (PVB), polietilen glikol (PEG), fraksi berat minyak bumi, dan batubara cair. Persiapan lain dari polimerisasi resorsinol/formaldehid (RF) dari larutan yang mngandung resolsinol, formaldehid, dan surfaktan yang dapat menstabilkan interaksi elektrostatik antara monomer dan surfaktan.

 

© 2009 All rights reserved.

Make a website for free Webnode